Kamis, 16 Mei 2019

METODE TRILATERASI

DEFINISI TRILATERASI

Trilaterasi itu sendiri adalah proses mencari koordinat sebuah titik berdasarkan jarak titik tersebut ke minimal 3 buah koordinat yang sudah diketahui. misalkan kita ingin mengetahui koordinat titik B, dan koordinat dari titik P1, P2 dan P3 sudah diketahui. dengan mengukur r1 (jarak antara B dengan P1), maka koordinat B pasti terletak pada keliling lingkaran dengan jari-jari r1. lalu dengan mengukur r2 (jarak antara B dengan P2), maka koordinat titik pasti terletak di A atau di B, yang merupakan perpotongan antara kedua lingkaran. ketika diukur jarak r3 (jarak antara B dengan P3), kita sudah mendapatkan sebuah titik B, yang merupakan perpotongan antara ketiga buah lingkaran.
Metode trilaterasi ini yaitu serangkaian segitiga yang seluruh jarakjaraknya diukur di lapangan. Trilaterasi digunakan apabila daerah yang diukur ukuran salah satunya lebih besar daripada ukuran lainnya, maka dibuat rangkaian segitiga. Pada cara ini sudut yang diukur adalah semua sisi segitiga. Pada jaringan segitiga akan selalu diperoleh suatu titik pusat. Pada titik pusat tersebut terdapat beberapa buah sudut yang jumlahnya sama dengan 360 derajat.

Pada metode trilaterasi semua sisi dari segitiga harus diukur jaraknya untuk mendapatkan posisi horizontal dari suatu titik
Cosβ_1=  (d_12^2-d_A1^2-d_A2^2)/(2d_A1 d_A2 )



Cosβ_2=  (d_A1^2-d_12^2-d_A2^2)/(2d_12 d_A2 )


Cosβ_3=  (d_A2^2-d_A1^2-d_12^2)/(2d_A1 d_12 )



BATIMETRI

DEFINISI BATIMETRI

 Istilah batimetri berasal dari bahasa Yunani yaitu Bathy- yang berarti kedalaman dan -metry yang berarti ilmu ukur, sehingga batimetri didefinisikan sebagai pengukuran dan pemetaan dari topografi dasar laut. Batimetri dilakukan pula untuk mengetahui kondisi di bawah air dan kaitannya dengan fenomena-fenomena hidrografi lainnya seperti arus, endapan, lumpur ataupun perencanaan  serta fenomena laut yang aspek kajiannya sedikit berbeda dengan oseanografi. Atas dasar itu, pengukuran batimetri penting dilakukan.


ALAT PENGUKURAN PASUT
1. Rambu ukur
2. Senter
3. Theodolite

ALAT  - ALAT SURVEY BATIMETRI
1. Ecosounder
2. Bench mark
3. Perahu/Kapal laut
4. Kompas
5. Kabel Download
6. Tongkat Transducer
7. Barcheck
8.Pelampung



PENGAMATANPASANG SURUT
Metode pelaksanaan pasang surut pada survey batimetri ini menggunakan rambu pasang surut/palem. Interval waktu untuk pengamatan pasang surut ini terbagi menjadi interval waktu pengamatan setiap 15 menit.


Adapun tahapan pengamatan pasang surut adalah sebagai berikut
1.Letakan rambu pasang surut pada lokasi dimana pada saat surut rambu masih terkena air dan saat pasang rambu tidak tenggelam ( masih terlihat)
2.Rambu di ikat dengan menggunakan karet ban  (Tali karet) dan lem agar kokor dan berada dalam keadaan stabil.
3.Selama pengamatan berlangsung rambu harus diamati. Catat waktu dan kedudukan muka air laut pada rambu dengan interval 15 menit.



Pemetaan Dalam Bidang Tambang


Jenis Peta Yang Digunakan Dalam Bidang Tambang
Peta yang berhubungan dengan dunia pertambangan yaitu peta geologi, peta topografi, peta singkapan batuan, peta kesampaian daerah, dll. Peta juga sangat berguna bagi orang Eksplorasi, karena dengan menggunakan peta eksplorer dapat mengetahui keberadaan dan juga mengetahui informasi sebaran batuan pada daerah yang sedang dilakukan eksplorasi.
Peran Peta Pada Bidang Pertambangan
1. Perencanaan eksplorasi
2. Perencanaan usaha pertambangan
3. Perencanaan Tata Ruang atau Spatial Planning dan Pengembangan Wilayah


Peran Perpetaan Dalam Dunia Pertambangan
Pemetaan dalam pertambangan adalah sebuah proses pembuatan peta berdasarkan olahan data pertambangan hasil pengukuran dari lapangan
1. Tahap Eksplorasi
2. Tahap Eksploitasi

Manfaat Peta dalam Dunia Pertambangan

Peta dalam dunia pertambangan berperan penting dalam Eksplorasi sebagai tahapan awal , manfaat dalam eksplorasi diantaranya:
1. Memberikan informasi mengenai daerah yang akan ditambang.
2. Menentukan arah sebaran bahan galian yang akan dicari.
3. Memberikan analisis suatu daerah untuk dapat menentukan besarnya cadangan bahan galian dan keberadaannya.

Kelompok 31 Meningkatkan Kemampuan Model CA-markov Terintegrasi Mensimulasikan Tren Pertumbuhan Perkotaan Spatio-temporal Menggu...