Istilah batimetri berasal dari bahasa Yunani yaitu Bathy- yang berarti kedalaman dan -metry yang berarti ilmu ukur, sehingga batimetri didefinisikan sebagai pengukuran dan pemetaan dari topografi dasar laut. Batimetri
dilakukan pula untuk mengetahui kondisi di bawah air dan kaitannya dengan fenomena-fenomena hidrografi lainnya seperti arus, endapan, lumpur ataupun perencanaan serta
fenomena laut yang aspek kajiannya sedikit berbeda dengan oseanografi. Atas dasar itu, pengukuran batimetri penting dilakukan.
ALAT PENGUKURAN PASUT
1. Rambu ukur
2. Senter
3. Theodolite
ALAT - ALAT SURVEY BATIMETRI
1. Ecosounder
2. Bench mark
3. Perahu/Kapal laut
4. Kompas
5. Kabel Download
6. Tongkat Transducer
7. Barcheck
8.Pelampung
PENGAMATANPASANG SURUT
Metode
pelaksanaan pasang surut pada survey batimetri ini menggunakan rambu pasang surut/palem. Interval waktu untuk pengamatan pasang surut ini terbagi menjadi interval waktu pengamatan setiap 15 menit.
Adapun
tahapan pengamatan pasang surut adalah sebagai berikut
1.Letakan
rambu
pasang surut pada lokasi dimana pada saat surut rambu masih terkena air dan saat pasang rambu tidak tenggelam ( masih terlihat)
2.Rambu
di ikat
dengan menggunakan karet ban
(Tali karet) dan lem agar kokor dan berada dalam keadaan stabil.
3.Selama
pengamatan berlangsung rambu harus diamati. Catat waktu dan kedudukan muka air laut pada rambu dengan interval 15 menit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar