- Triangulasi merupakan suatu metode dalam perpetaan yang menggukan garis, bidang datar dan titik sebagai metode pengukurannya.
- Digunakan dalam proses mencari koordinat dan jarak sebuah titik dengan mengukur sudut antara titik tersebut dan dua titik referensi lainnya yang sudah diketahui posisi dan jarak antara keduanya
DEFINISI TRIANGULASI:
- Triangulasi adalah proses penentuan lokasi titik dengan mengukur sudut untuk itu dari titik yang diketahui di kedua ujung dasar tetap, daripada mengukur jarak ke titik langsung (trilateration).
- Topic 01 Prinsip dasar triangulasi adalah jika suatu segitiga diketahui panjang sebuah sisi dan dua sudutnya, maka dapat ditentukan nilai-nilai lainnya, karena jumlah sudut dalam satu segitiga adalah 180. Maka titik-titik yang lain dalam suatu sistem koordinat akan dapat diketahui nilainya
- Topic 02 Triangulasi digunakan apabila daerah pengukuran mempunyai ukuran panjang dan lebar yang sama, maka dibuat jaring segitiga. Pada cara ini sudut yang diukur adalah sudut dalam tiap tiap segitiga.
SEJARAH TRIANGULASI :
Pada
awalnya metode triangulasi digunakan untuk mengetahui tinggi sebuah pulau dari
pulau yang lain Lalu gemma frisius (1533) mengusulkan metode
tersebut agar digunakan dalam pembuatan peta.
Setelah
memasuki abad ke sembilan belas triangulasi digunakan untuk berbagai tujuan,
termasuk survei , navigasi , metrologi , astrometri , visi teropong , peroketan
Model dan arah senapan senjata
Murti B., 2006
menyatakan bahwa tujuan umum dilakukan triangulasi adalah untuk meningkatkan
kekuatan teoritis, metodologis, maupun interpretatif dari sebuah riset.
PROSEDUR
PENGUKURAN
Ukur
jarak basis AB yang relatif pendek dengan pengukuran jarak langsung (bila
kondisi di lapangan datar) atau dengan alat ukur EDM/ETS.
- • Dirikan alat ukur theodolit dengan ketelitian 1” pada titik A. Arahkan teropong pada titik B sebagai acuan, baca dan catat pada lingkaran skala horizontal sebagai bacaan awal (BB).
- • Arahkan teropong pada titik C, baca dan catat sebagai bacaan horizontal di titik C (C¬¬B)
- . • Hitung besar sudut di titik A = BB – CB¬ • Pindahkan dan dirikan alat pada titik B, ulangi prosedur 2-4 untuk mendapatkan besar sudut B
- PROSEDUR PENGUKURAN
- • Hitung besar sudut pada titik C dengan persamaan: sudut C = 180 – (sudut A + sudut B)
- Hitung sisi AC dan BC dengan persamaan:
- • Hitung koordinat titik C dengan XC = XA + DAC sin aAC = XB + DBC sin aBC YC = YA + DAC cos aAC = YB + DBC cos aBC 𝑎 sin 𝑎𝐴 = 𝑏 sin 𝑎𝐵 = 𝑐 sin 𝑎�
Tidak ada komentar:
Posting Komentar